Wednesday, October 11, 2017

Etika Sebagai Tinjauan

I.       Pendahuluan Etika sebagai Tinjauan
1.    Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika berkatian dengan kebiasaan hidup yang baik,baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai nilai,tata cara hidup yang baik,aturan hidup yang baik,dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari generasi satu ke generasi yng lain.
      Menurut Para Ahli
   a. Menurut Brooks (2007), 
      etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaia normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan    akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata
      b.    Dr. James J. Spillane SJ
Etika : Mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
c.    Prof. Dr. Franz Magnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
d.    Aristoteles
Mengemukakan etika ke dalam dua pengertian yakni :
1.    Terminius Technius
Etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tndakan atau perbuatan manusia.
2.    Manner and Custom
Suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terkait dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia

2.    Prinsip-prinsip Etika
a.      Prinsip Otonomi
Otonomi  adalah  sikap  dan  kemampuan  manusia mengambil  keputusan  dan  bertindak  berdasarkan  tuntunan hati  nuraninya,  kesadarannya  sendiri  mengenai sesuatu  kebaikan untuk diberian kepada orang lain.
b.      Prinsip Kejujuran
Prinsip  kejujuran  dalam  setiap  tindakan  atau  perikatan  bisnis  merupakan  keutamaan.  Kejujuran  diperlukan  dalam  pemenuhan  syarat-syarat  perjanjian  dan kontrak.  Dalam perikatan  perjanjian  dan  kontrak  tertentu,  semua  pihak saling  percaya  satu  sama  lain,  bahwa  masing-masing  pihak tulus  dan  jujur  membuat perjanjian  dan  kontrak,  serius,  tulus  dan  jujur  melaksanakan  perjanjian.  Kejujuran sangat penting  artinya  bagi  kepentingan  masing-masing  pihak, kejujuran  sangat  menentukan  keberlanjutan  relasi  dan kelangsungan bisnis selanjutnya.
c.       Prinsip Keadilan
Tindakan  memberikan  keadilan  terhadap  keterlibatan semua  pihak  dalam  bisnis merupakan  praktek  keutamaan. Prinsip  keadilan  perlu  dilakukan  agar  setiap orang  dalam kegiataan  bisnis  secara  internal  maupun  eksternal perusahaan diperlakukan  sesuai  dengan  hak  dan  kewajiban masing-masing.
d.      Prinsip Saling Menguntungkan
Kegiatan  bisnis  perlu  memberikan  keadaan  saling menguntungkan  kepada keterlibatan  setiap  pihak  dalam bisnis, hal tersebut merupakan cerminan prinsip keutamaan. Saling  menguntungkan  merupakan  cermin  integritas  moral internal pelaku  bisnis  atau  perusahaan  agar  nama  baik pribadi  atau  nama  baik perusahaan  untuk  berbisnis  tetap terjaga, dipercaya dan  kompetitif.

3. Basis Teori Etika
a.    Etika Deontologi
     istilah ‘deontologi’ berasal dari kata Yunani deon, yang berarti kewajiban. Karena itu, etika deontolgi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut etika deontology, suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sebagai baik pada dirinya sendiri. Dengan kata lain, tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
b.   Etika Teologi
     Etika Teologi mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau kalau akibat yang ditimbulkannya baik dan berguna.
     2 aliran Teologi:
1.    Egoisme Etis
     Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
2.    Utilitarianisme
     Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan

4.    Egoism
Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
Kata “egoisme” merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno – yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern – ego (εγώ) yang berarti “diri” atau “Saya”, dan-isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya. Dengan demikian, istilah ini secara etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme filosofis.


Referensi:
Brooks, Leonard J. 2007. Etika Bisnis & Profesi, Edisi 5. Penerbit Salemba Empat
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius: Yogyakarta



No comments:

Post a Comment